Selasa, 22 Oktober 2013

Masyarakat Ekonomi Asean



Indonesia adalah salah satu Negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia adalah Negara Heterogen dengn berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus, pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia (4,5%) setelah RRT dan India. Ini akan menjadi modal yang penting untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju AEC tahun 2015.

Sebagai salah satu dari tiga pilar utama ASEAN Community 2015, ASEAN Economic Community yang dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan Negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan kondisi Negara ASEAN saat ini. Selain itu juga dengan terwujudnya ASEAN Community yang dimana di dalamnya terdapat AEC, dapat menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih strategis di kancah Internasional, kita mengharapkan dengan  dengan terwujudnya komunitas masyarakat ekonomi ASEAN ini dapat membuka mata semua pihak, sehingga terjadi suatu dialog antar sektor yang dimana nantinya juga saling melengkapi diantara para stakeholder sektor ekonomi di Negara-negara ASEAN ini sangat penting.  Misalnya untuk infrastruktur, jika kita berbicara tentang infrastruktur mungkin Indonesia masih sangat dinilai kurang, baik itu berupa jalan raya, bandara, pelabuhan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita dapat memperoleh manfaat dari saling tukar pengalaman dengan anggota ASEAN lainnya.

Jika dilihat dari sisi demografi Sumber Daya Manusia-nya, Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community ini sebenarnya merupakan salah satu Negara yang produktif. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Jika kita lihat pada sisi ketenaga kerjaan kita memiliki 110 juta tenaga kerja (data BPS, tahun 2007), namun apakah sekarang ini kita utilize dengan tenaga kerja kita yang berjumlah sekitar 110 juta itu.

Untuk itu kita harus mampu meningkatkan kepercayaan diri bahwa sebetulnya apabila kita memiliki kekuatan untuk bisa bangkit dan terus menjaga kesinambungan stabilitas ekonomi kita yang sejak awal pemerintahan Presiden Susilo Bamabang Yudhoyono ini terus meningkat, angka kemiskinan dapat ditekan seminim mungkin, dan progres dalam bidang ekonomi lainnya pun mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Dengan hal tersebut banyak sekali yang bisa kita wujudkan terutama dengan merealisasikan ASEAN Economy Community 2015 nanti. Stabilitas ekonomi Indonesia yang kondusif ini merupakan sebuah opportunity dimana Indonesia akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri, apalagi dengan sumber daya alam yang begitu besar, maka akan sangat tidak masuk akal apabila kita tidak bisa berbuat sesuatu dengan hal tersebut.

Melihat kondisi ekonomi Indonesia yang stabil dan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini, saya menyimpulkan bahwa mengenai kesiapan Indonesia dalam menyongsong ASEAN Economic Community, bisa dikatakan siap, dapat dilihat dari keseriusan pemerintah dalam menangani berbagai masalah pada bidang ekonomi baik itu masalah dalam negeri ataupun luar negeri.

Selain itu, posisi Indonesia sebagai Chair dalam ASEAN pada tahun 2012 ini berdampak sangat baik untuk menyongsong terealisasinya ASEAN Economic Community. Dari dalam negeri sendiri Indonesia telah berusaha untuk mengurangi kesenjangan ekonomi Kesenjangan antara pemerintah pusat dengan daerah lalu mengurangi kesenjangan antara pengusaha besar dengan UKM dan peningkatan dalam beberapa sektor yang mungkin masih harus didorong untuk meningkatkan daya saing.

Berkaca pada salah satu statement ASEAN Community bahwa “Masyarakat ASEAN 2015 adalah Warga ASEAN yang cukup sandang pangan, cukup lapangan pekerjaan, pengangguran kecil tingkat kemiskinan berkurang melalui upaya penanggulangan kemiskinan yang kongkrit.” Pemerintah Indonesia sampai dengan pada saat ini terus berusaha untuk mewujudkan masyarakat Indonesia itu sendiri makmur dan berkecukupan sebelum memasuki AEC kelak.

ASEAN pada awalnya hanyalah sebuah organisasi regional yang bentuk kerjasamanya loose atau tidak longgar, namun dengan adanya ASEAN Charter maka Negara-negara ASEAN ini membentuk suatu masyarakat ASEAN yang mempunyai tiga pilar utama yaitu, ASEAN Economic Community, ASEAN Security Community, ASEAN Socio-Cultural Community dengan tujuan terciptanya stabilitas, perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan. Pada awalnya ASEAN Community ini akan diwujudkan pada tahun 2020, namun di percepat menjadi tahun 2015 yang mana waktu realisasinya tinggal 3 tahun lagi.
ASEAN Economic Community (AEC) sebenarnya merupakan bentuk integrasi ekonomi yang sangat potensial di kawasan maupun dunia. Barang, jasa, modal dan investasi akan bergerak bebas di kawasan ini. Integrasi ekonomi regional memang suatu kecenderungan dan keharusan di era global saat ini. Hal ini menyiratkan aspek persaingan yang menyodorkan peluang sekaligus tantangan bagi semua negara. Skema AEC 2015 tentang ketenagakerjaan, misalnya, memberlakukan liberalisasi tenaga kerja profesional papan atas, seperti dokter, insinyur, akuntan dsb. Celakanya tenaga kerja kasar yang merupakan “kekuatan” Indonesia tidak termasuk dalam program liberalisasi ini. Justru tenaga kerja informal yang selama ini merupakan sumber devisa non-migas yang cukup potensional bagi Indonesia, cenderung dibatasi pergerakannya di era AEC 2015.

Ada tiga indikator untuk meraba posisi Indonesia dalam AEC 2015. Pertama, pangsa ekspor Indonesia ke negara-negara utama ASEAN (Malaysia, Singapura, Thailand, Pilipina) cukup besar yaitu 13.9% (2005) dari total ekspor. Dua indikator lainnya bisa menjadi penghambat yaitu menurut penilaian beberapa institusi keuangan internasional - daya saing ekonomi Indonesia jauh lebih rendah ketimbang Singapura, Malaysia dan Thailand. Percepatan investasi di Indonesia tertinggal bila dibanding dengan negara ASEAN lainnya. Namun kekayaan sumber alam Indonesia yang tidak ada duanya di kawasan, merupakan local-advantage yang tetap menjadi daya tarik kuat, di samping jumlah penduduknya terbesar yang dapat menyediakan tenaga kerja murah.

Sisa krisis ekonomi 1998 yang belum juga hilang dari bumi pertiwi, masih berdampak rendahnya pertumbuhan investasi baru (khususnya arus Foreign Direct Investment) atau semakin merosotnya kepercayaan dunia usaha, yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut karena buruknya infrastruktur ekonomi, instabilitas makro-ekonomi, ketidakpastian hukum dan kebijakan, ekonomi biaya tinggi dan lain-lain. Pemerintah tidak bisa menunda lagi untuk segera berbenah diri, jika tidak ingin menjadi sekedar pelengkap di AEC 2015. Keberhasilan tersebut harus didukung oleh komponen-komponen lain di dalam negeri. Masyarakat bisnis Indonesia diharapkan mengikuti gerak dan irama kegiatan diplomasi dan memanfaatkan peluang yang sudah terbentuk ini. Diplomasi Indonesia tidak mungkin harus menunggu kesiapan di dalam negeri. Peluang yang sudah terbuka ini, kalau tidak segera dimanfaatkan, kita akan tertinggal, karena proses ini juga diikuti gerak negara lain dan hal itu terus bergulir. Kita harus segera berbenah diri untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang kompetitif dan berkulitas global. Menuju tahun 2015 tidaklah lama, Sudah siapkah kita akan Tantangan dan peluang bagi kalangan profesional muda kita/mahasiswa untuk tidak terbengong-bengong menyaksikan lalu-lalang tenaga asing di wilayah kita?.
Tantangan Indonesia kedepan adalah mewujudkan perubahan yang berarti bagi kehidupan keseharian masyarakatnya. Semoga seluruh masyarakat Indonesia kita ini bisa membantu untuk mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial yang layak agar kita bisa segera mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015.

Sumber/refferensi
http://www.bi.go.id/biweb/resources/gerai_info/index.html#/Gerai%20Info%2028/0
http://www.jurnas.com/halaman/10/2011-11-19/189568
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/162082739.pdf
https://www.facebook.com/notes/arip-perbawa/kesiapan-masyarakat-indonesia-menuju-masyarakat-ekonomi-asean-2015/541098025904073


Minggu, 20 Oktober 2013

Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Miss World

Miss World telah diselenggarakan di Bali pada September 2013 yang lalu. Indonesia sebagai tuan rumah dapat berbangga hati karena acara ini terlaksana dengan sukses. Sempat menuai pro kontra dari berbagai pihak tidak menjadikan panitia berkecil hati, mereka membuktikan bahwan acara ini memang berdampak positif bagi Indonesia. Melalui penyelenggaraan acara ini sekaligus mempromosikan budaya dan obyek wisata Indonesia ke dunia internasional. Selama mengikuti kontes ini, para kontestan diajak untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di Indonesia serta mencicipi berbagai masakan nusantara selain itu kontestan juga diperkenalkan dengan budaya Indonesia seperti baju-baju adat, musik dan tarian daerah. Setelah acara ini selesai para peserta juga diharapkan dapat membawa cerita tentang keindahan di Indonesia ke negaranya. Dengan demikian Indonesia semakin dikenal luas di dunia Internasional. 

Penyelenggaran Miss World di Indonesia juga menuai kontra dari berbagai kalangan. Mereka mempermasalahkan tentang busana yang akan dipakai oleh para kontestan tidak sesuai dengan budaya timur salah satunya bagian acara yang menampilkan para kontestan mengenakan bikini. Sebagai gantinya panitia mengganti bagian acara ini dengan para kontestan yang mengenakan pakaian nasional Indonesia. Dampak positif yang dirasakan Indonesia salah satunya di bidang ekonomi. Dengan diadakannya Miss World maka Indonesia mengalami peningkatan ekonomi. Seperti banyak para pendukung yang berdatangan dari negara lain untuk mendukung negara mereka hal ini membuat banyak turis asing yang berdatangan ke Indonesia dan membeli produk kerajinan yang dihasilkan oleh pengrajin Indonesia. Selain itu, acara ini juga menambah kepercayaan dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman, tentram, dan damai. Jika kita bisa menambah kepercayaan dunia internasional terhadap kita maka dapat dipastikan para investor jangka panjang akan melihat ini sebagai bentuk keamanan dalam berinvestasi.  


Bisnis kerudung melalui online shop yang prospektif saat ini

Kerudung merupakan salah satu kebutuhan utama orang banyak. Apalagi pada zaman ini banyak para muslimah yang mulai menggunakan kerudung. Hal ini membuat kebutuhan muslimah akan kerudung menjadi meningkat. Apalagi kerudung merupakan salah satu pakaian yang akan terus berkembang. Yang akan terus menerus ada dengan berbagai model yang berbeda setiap tahunnya. Jika kita jeli hal ini dapat kita pergunakan untuk membuka usaha sendiri. Kita dapat menjual kerudung dengan berbagai sarana. Bisa dengan real store atau online store. Untuk anak muda seperti kita, kita bisa membuka online store karena lebih mudah, tidak menghabiskan banyak dana dan juga bisa menjangkau pembeli sampai ke daerah-daerah pelosok Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dibandingkan dengan real store online store lebih menguntungkan karena kita tidak perlu menghabiskan banyak modal karena jika kita memilih real store maka kita harus menyiapkan uang lebih untuk menyewa tempat berjualan dan juga pegawainya. Bisnis ini pun merupakan salah satu bisnis yg paling prospektif saat ini di Indonesia. Karena bisnis online ini banyak memiliki kelebihan, yaitu:

1. Praktis dan menghemat waktu
Dengan duduk atau tiduran di depan komputer kita sedah bisa berbelanja berbagai macam barang baik pakaian, alat elektronik alat kesehatan dan sebagainya. Misalnya kita kalau kita ingin membeli kerudung, kita tidak perlu ke butik atau mall. Tinggal buka website toko kerudung online kemudian tinggal memilih barang yang kita inginkan. Belanja dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja asal ada akses internet.

2. Banyak pilihan barang
Toko online menyediakan apa yang kita butuhkan. Semuanya hampir ada. Dari sekedar barang sederhana dan murah sampai barang yang berharga mahal. Semuanya ada, tinggal kita buka website yang menyediakan kebutuhan kita. Kita dapat dengan mudah membandingkan harga dari toko satu dengan toko lainnya dan mudah mendapatkan jenis atau model barang terbaru. Dan terkadang kita sulit mencari barang yang di inginkan di kota kita tetapi di toko online banyak yang menyediakan.

3. Harga relative lebih murah.
Kebanyakan toko online harganya lebih murah daripada real store. Asal pintar-pintar kita membandingkan harga di pasaran. Karena pemilik toko online biasanya tidak perlu menyediakan kios khusus sehingga mereka mampu menghemat biaya operasional dan lainnya sehingga toko online biasanya bisa menjual barang lebih murah daripada di pasaran. Bahkan beberapa juga menyediakan barang grosir sehingga sehingga harga lebih murah.

Tetapi selain kelebihan ada juga kekurangan yang dapat kita dapatkan jika berbelanja di online shop, yaitu:

1. Barang tidak bisa dicoba
Bila berbelanja pakaian terutama baju ataupun yang lainnya tidak bisa kita coba. Tapi biasanya toko online menyediakan ukurannya. Kita harus memperhatikan ukuran yang tertera di toko online tersebut. Tidak bisa memegang kainnya, bagaimana kehalusan kainnya dsb.

2. Kualitas barang tidak sesuai
Dalam website toko online yang di pajang adalah foto/gambar barak yang di jual. Kesamaan barang hasil foto/gambar dengan yang kita lihat di monitor tidak bisa 100% sama. Mungkin kesamaan dengan barang yang asli hanya 75-90% saja. Hal itu di pengaruhi dari efek pencahayaan dan monitor komputer pembeli.

3. Ongkos Kirim Mahal.
Tentunya barang yang kita beli tidak serta merta langsung dapat kita ambil. Pemilik toko online masih memerlukan jasa pengiriman. Dan yang menentukan biaya kirim barang adalah pemilik jasa pengirimaan barang seperti JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan sebagainya.

4. Resiko Penipuan
Hati-hati kita terhadap toko online yang cuma menipu. Pastikan website tempat belanja online terpercaya. Resikonya: uang sudah ditransfer tapi barang tidak di kirim.


Sabtu, 19 Oktober 2013

Kelebihan dan kekurangan mobil murah



Akhir-akhir ini Indonesia dikejutkan dengan beberapa produk mobil baru yang dipasarkan di dalam negeri. Pasalnya mobil yang baru dipasarkan di Indonesia ini adalah mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah dengan kisaran harga 70 juta – 110 juta. Mobil ini rencananya diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah yang ingin memiliki mobil. Masuknya mobil murah ini banyak menimbulkan pro kontra di masyarakat, banyak yang menilai dengan adanya mobil murah ini hanya akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Mobil murah ini diperkirakan akan banyak dibeli oleh orang-orang yang berdomisili dan bekerja di kota besar, salah satunya Jakarta. Seperti yang kita tahu banyak sekali masalah transportasi yang belum terselesaikan di Jakarta seperti kemacetan, sarana infrastruktur yang belum memadai sampai masalah kelangkaan bbm. Dengan adanya mobil murah dikhawatirkan malah akan memperparah kemacetan yang terjadi di Jakarta karena banyak masyarakat di Jakarta yang akan membeli mobil murah ini. Lama kelamaan transportasi massal yang ada akan semakin kosong karena tidak ada yang menggunakannya padahal pemerintah sedang berusaha untuk memperbaiki transportasi massal agar lebih nyaman sehingga masyarakat dapat beralih dari mobil pribadi ke transportasi massal guna mengurangi kepadatan dan kemacetan di jalan raya. Belum lagi masalah kelangkaan bbm yang akan terjadi, pemerintah menargetkan pertumbuhan otomotif khususnya LCGC bisa mencapai 600.000 unit setiap tahun. Jika hal ini terjadi maka dengan adanya mobil murah ini akan memakan bbm yang lebih tinggi sehingga menyebabkan kelangkaan bbm. Jika sebelumnya disebutkan jika mobil murah diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah lain halnya dengan kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia mampu membeli mobil. Sehingga mobil murah ini terkesan salah sasaran karena tetap saja yang mampu membeli mobil murah ini hanya kalangan menengah ke atas. Padahal jika transportasi massal benar-benar diperbaiki maka lebih baik untuk memakai transportasi massal karena lebih nyaman dan juga murah. Selain semua kekurangan dari kebijakan mobil murah ini, pemerintah berpendapat bahwa mobil murah ini tetap membawa hal positif terhadap perekonomian negara. Mobil murah ini rencananya akan diekspor ke berbagai negara sehingga bisa menambah devisa negara dan memperbaiki perekonomian Indonesia.