Sabtu, 19 Oktober 2013

Kelebihan dan kekurangan mobil murah



Akhir-akhir ini Indonesia dikejutkan dengan beberapa produk mobil baru yang dipasarkan di dalam negeri. Pasalnya mobil yang baru dipasarkan di Indonesia ini adalah mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah dengan kisaran harga 70 juta – 110 juta. Mobil ini rencananya diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah yang ingin memiliki mobil. Masuknya mobil murah ini banyak menimbulkan pro kontra di masyarakat, banyak yang menilai dengan adanya mobil murah ini hanya akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Mobil murah ini diperkirakan akan banyak dibeli oleh orang-orang yang berdomisili dan bekerja di kota besar, salah satunya Jakarta. Seperti yang kita tahu banyak sekali masalah transportasi yang belum terselesaikan di Jakarta seperti kemacetan, sarana infrastruktur yang belum memadai sampai masalah kelangkaan bbm. Dengan adanya mobil murah dikhawatirkan malah akan memperparah kemacetan yang terjadi di Jakarta karena banyak masyarakat di Jakarta yang akan membeli mobil murah ini. Lama kelamaan transportasi massal yang ada akan semakin kosong karena tidak ada yang menggunakannya padahal pemerintah sedang berusaha untuk memperbaiki transportasi massal agar lebih nyaman sehingga masyarakat dapat beralih dari mobil pribadi ke transportasi massal guna mengurangi kepadatan dan kemacetan di jalan raya. Belum lagi masalah kelangkaan bbm yang akan terjadi, pemerintah menargetkan pertumbuhan otomotif khususnya LCGC bisa mencapai 600.000 unit setiap tahun. Jika hal ini terjadi maka dengan adanya mobil murah ini akan memakan bbm yang lebih tinggi sehingga menyebabkan kelangkaan bbm. Jika sebelumnya disebutkan jika mobil murah diperuntukan untuk kalangan menengah ke bawah lain halnya dengan kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia mampu membeli mobil. Sehingga mobil murah ini terkesan salah sasaran karena tetap saja yang mampu membeli mobil murah ini hanya kalangan menengah ke atas. Padahal jika transportasi massal benar-benar diperbaiki maka lebih baik untuk memakai transportasi massal karena lebih nyaman dan juga murah. Selain semua kekurangan dari kebijakan mobil murah ini, pemerintah berpendapat bahwa mobil murah ini tetap membawa hal positif terhadap perekonomian negara. Mobil murah ini rencananya akan diekspor ke berbagai negara sehingga bisa menambah devisa negara dan memperbaiki perekonomian Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar