Badai super Haiyan
menghantam wilayah Filipina. Dahsyatnya terjangan dan efek badai Haiyan ini
hampir disamakan dengan efek tsunami 2004. Badai Haiyan menghantam wilayah
Leyte dengan kecepatan angin sekitar 315 kilometer per jam. Badai itu
menyebabkan gelombang hingga tiga meter. Pemerintah Filipina juga mengaku
kewalahan untuk mengirimkan logistik bantuan dan dan masih banyak masyarakat
yang belum bisa dikontak. Pihak Kepolisian Filipina
memperkirakan 10.000 orang tewas akibat terjangan badai Haiyan.
Tak hanya merusak
sejumlah wilayah di Filipina, hantaman Badai Haiyan juga mengguncang
perekonomian negara tersebut. Hebatnya, Filipina tak punya niat berutang untuk
mendanai rekonstruksi sejumlah wilayah yang hancur disapu badai. Seperti dikutip
dari Bloomberg, Rabu (13/11/2013), Badai Haiyan yang terjadi Sabtu
pekan lalu menghantam 41 provinsi dan meratakan lebih dari 150 ribu rumah di
Filipina. Tak hanya pemukiman warga, akses jalan dan infrastruktur lainnya juga
rusak parah akibat hantaman badai tersebut.
Sejauh ini,
sekitar 6,9 juta penduduk telah merasakan dampak bencana yang telah menewaskan
ribuan orang tersebut. Akibatnya, Direktur Penelitian dan Pengembangan di
Kinetic Analysis Corp., Charles Watson menaksir kerugian yang diderita Filipina
mencapai US$ 12 miliar hingga US$ 15 miliar atau sekitar Rp 139 triliun-Rp 174
triliun (kurs: Rp 11.608 per dolar AS) Atas kerugian
tersebut, Presiden Filipina Benigno Aquino III mengatakan, pemerintah memiliki
dana sekitar 18,7 miliar peso atau setara Rp 5 triliun untuk mendanai biaya
rekonstruksi sejumlah wilayah di negaranya.
Sementara itu,
Bendahara Filipina Rosalia de Leon mengungkapkan, negaranya tak berniat menjual
surat utang (obligasi) untuk mendanai proses pembangunan kembali sejumlah
wilayah yang hancur karena badai. Dalam pesan singkatnya, dia dengan mantap
menyatakan negara memiliki cukup modal untuk membangun kembali Filipina. Dari prediksi
total kerugian tersebut, Filipina hanya bisa menerima biaya asuransi sekitar
10%-15%. Sementara saat badai Sandy menerpa Amerika Serikat (AS), negara
adidaya itu menerima dana asuransi sebesar 50% dari total kerugiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar