Jakarta - Saat ini sudah banyak sekali terdapat
waralaba di Indonesia dengan berbagai macam jenis usaha yang ditawarkan.
Adapun contoh beberapa jenis usaha tersebut adalah waralaba mini
market, rumah makan, kafe, pendidikan bahkan salon kecantikan.
Bisnis
waralaba merupakan salah satu aset aktif berbentuk bisnis, maka ini
termasuk dalam tahap kedua dalam proses perencanaan keuangan seseorang
(Financial Freedom). Dengan demikian seseorang telah memasuki tahap
mengaktifkan aset yang telah dimiliki menjadi produktif.
Pengusaha
Waralaba Amir Karamoy pernah mengungkapkan waralaba adalah suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, di mana
pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka
waktu tertentu meliputi area tertentu.
Untuk itu, pemilik bisnis
franchise diwajibkan memiliki standar operasional yang ketat karena
mereka tidak ingin terjadi hal-hal yang dapat membuat reputasi mereknya
menjadi rusak.
Berdasarkan catatan yang dihimpun detikFinance
dari berbagai sumber, Jumat (17/01/2014), ada 4 hal yang harus menjadi
fokus pemegang franchise agar dapat menggerakan dan bisa mengembangkan
bisnis franchise. Berikut ini 4 hal tersebut:
1. Fee royalti
Fee royalti untuk waralaba asing pastinya akan mahal, mengingat reputasi
perusahaan atau merek yang akan diwaralabakan. Anda perlu memperhatikan
apakah ada kenaikan royalti untuk tahun-tahun berikutnya. Terkadang
pemilik waralaba (principal) akan melakukan evaluasi terhadap biaya
royalti tersebut. Hal ini bisa dimungkinkan apabila pemilik waralaba
melihat keberhasilan dari franchisee yang melakukan usaha tersebut.
2. Tempat Usaha
Perlu diperhitungkan secara seksama, apakah tempat usaha perlu
dimiliki atau hanya menyewa. Karena ini juga berpengaruh pada
kelangsungan usaha waralaba yang sedang dijalani apakah akan berhasil
atau mengalami kerugian pada tahun berikutnya. Biasanya hal ini banyak
terjadi pada usaha restoran atau kafe.
3. Modal usaha
Ada beberapa
pemilik waralaba memberikan modal usaha, akan tetapi hal ini tergantung
pula pada hasil penilaian principal. Namun memang lebih banyak
franchisee menggunakan modal sendiri karena hal ini bisa menjadi
penilaiaan dari keseriusan franchisee dalam melakukan usaha waralaba
tersebut.
4. Arus kas usaha
Hal terpenting dalam membangun sebuah bisnis adalah pendapatan. Apa
gunanya membangun usaha sekalipun itu waralaba, akan tetapi tidak
menghasilkan pendapatan. Cashflow Management yang baik perlu diterapkan
apapun usaha Anda. Bukan besaran omzet yang paling penting namun apakah
usaha Anda memberikan keuntungan atau tidak.
http://finance.detik.com/read/2014/01/22/141016/2474872/480/5/perhatikan-4-langkah-ini-saat-membuka-bisnis-waralaba#bigpic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar