Kamis, 03 Januari 2013

Posting 3. Ekonomi Koperasi



Review
PENGARUH SOSIAL – EKONOMI DARI SENTRA INDUSTRI KECIL : KASUS DI KAB. BANTUL, JOGJAKARTA
Oleh
Fereshti Nurdiana Dihan
Edy Purwo Saputro
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Solo

Abstract
An analysis of a small industry is a wide variety and refers to developing and empowering; therefore, in a long term, it can be autonomous in a strict competition. The study aims to examine a small industry performance of chips in Banguntapan District, Bantul Regency, Jogjakarta. The study is useful for describing the characteristics of industry specifically. It was a qualitative approach with data gathering through depth-interview with key person.The  findings   of  the  study  indicate  that  UKM  (middle-small  sized  industry)  in  a  variety  of   forms  has   different characteristics. However, there are a number of serious problems  for  sustainability. Some problems  are a license, location and capital since a majority of UKM is not bankable, a lack of human resources including regeneration and succession for  sustainability,  dualistic  leadership  as  owner  as  well as  manager, serious  management  problem – incredible  accounting, pay  standard,  raw-material assurance, additional  product,  marketing aspect  and waste of production. 
A further  research  needs to design all  problems  referring to  the  findings  of  the UKM cases  in industry center for chips. Although the generalization of the findings is not broad, it shows a classical problem of  UKM to need analyzing more intensively for  answering the problem. For  a further  research, thus, it is necessary to include all  of   the   parties  to  find  a  solution  for   the  continuity  of   UKM  that  can positively  contribute  to  labor   market recruitment  and micro  and macro  economy  improvement.  However,  the  study is  limited to the  case  so  that  the generalization can not be reached. The conclusion, but, can concretely describe a variety of problems.
Keywords: UKM, industral center, empowering

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pemberdayaan industri  kecil  kini sangatlah penting dan  memerlukan landasan pijak yang  kokoh (Basri, 2003). Pemberdayaan industri kecil atau populer dengan pemberdayaan ekonomi rakyat pada dasarnya  merupakan manifestasi tuntutan   pembangunan ekonomi (Dillon dan  Hermanto, 1993). Industrialisasi bukan   menciptakan konglomerasi yang menekan industri  kecil- industri  rumah tangga, tidak  pula  untuk menciptakan industri  besar lewat pemberian proteksi yang menekan usaha kecil (Ayyagari, 2003). Intinya pemberdayaan ekonomi rakyat harus
terwujud dalam dua sisi, pertama: perluasan basis ekonomi dalam proses produksi dan kedua: penegakan kedaulatan konsumen. Orientasi keduanya akan mereduksi kemiskinan dan juga menekan jumlah pengangguran  (Gradstein, 2003). Oleh   karena itu, perlu ada kebijakan mendukung sektor informal dan UKM secara sistematis dan berkelanjutan (Prawirokusumo, 2003).

B.     Perumusan masalah
Keberagaman   industri   kecil   memberikan   potensi   terhadap   penyerapan   tenaga   kerja   dan   perbaikan. Pendapatan masyarakat. Industri  kecil  yang berbasis  sumber daya lokal saat ini  makin penting terutama  dikaitkan komitmen pemerintah  menumbuhkembangkan industri  kreatif.   Di  satu  sisi,  keberadaan industri  kecil  terkendala beberapa faktor, meski di sisi lain kontribusinya juga cukup besar. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini
yaitu: bagaimana kontribusi keberadaan sentra industri emping melinjo di Kec.Banguntapan, Kab. Bantul, terutama dikaitkan dengan aspek kuantitas  dan aspek kualitas  ditengah kondisi persaingan usaha yang kian ketat  dan iklim ekonomi yang kurang kondusif di masa krisis?

C.     Tinjauan pustaka
Dari refleksi pasca gempa Jogja, tidak bisa dipungkiri keberadaan dan eksistensi dari ekonomi sektor riil yang  berbasis  kerakyatan  menjadi  tulang  punggung  atas  kinerja  perekonomian. Oleh karena  itu, ada beberapa  masalah pokok ekonomi  yang harus  dipecahkan  secara  sistematik  terkait  manajemen  bencana  bagi  percepatan  pemulihan
sektor riil, terutama yang berbasiskan ekonomi kerakyatan (Sugema, 2006).
            Dari  kasus  itu,  tidak bisa  dipungkiri  hampir semua usaha ekonomi  sektor-sektor itu berbasis pada  inisiatif rakyat (Ahmad, 2004). Mereka yang menjadi simbol identitas   kultur perniagaan sektor riil kerakyatan, yang kemudian  menjadi  motor  penggerak kehidupan  (Akatiga,1998 dan Aminudin,  2003). Secara ekonomi, beberapa peran  riil  mereka yaitu penyedia atas produk dengan harga  terjangkau, lapangan   pekerjaan, dan kontributor signifikan bagi pendapatan daerah (Astuti, 2006). Ini menjadi  sangat penting terutama dikaitkan realisasi otda yang pada intinya sangat butuh kehandalan pelaku ekonomi lokal yang berbasis kerakyatan (Brahman, 1994).
            UKM dan sektor informal merupakan salah satu laju kekuatan pendorong terdepan dan pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM dan sektor informal amat vital untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan.UKM dan sektor informal cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar. Mereka juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan sektor usaha lainnya, dan mereka juga cukup  terdiversifikasi dan memberi kontribusi  penting dalam ekspor dan  perdagangan (World Bank, 2005).  Oleh karena  itu beralasan jika  pemerintah memacu  penumbuhkembangan UKM  terutama  berbasis   sumber  daya  lokal seiring dengan memacu eksistensi industri kreatif.

D.    Tujuan dan manfaat penelitian
Problematika keberadaan UKM  secara tidak langsung memberikan gambaran tentang potensi untuk penentuan kebijakan terhadap UKM itu sendiri. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosial – ekonomi dari keberadaan sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1.      Memberikan gambaran spesifik tentang karakteristik sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul,   sehingga  diharapkan  dapat   diformulasikan  suatu  strategi   pengembangan  industri   kecil   yang   lebih berskala nasional yang secara konkret bisa memacu  perbaikan kinerja industri kecil nasional pada umumnya dan industri kecil di Jogja pada khususnya.
2.      Bagi industri kecil mengetahui berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kondisi fluktuasi ekonomi. sehingga diharapkan bisa menentukan langkah strategis yang berdimensi makro, khususnya bagi peningkatan kapasitas industri, basis penguatan ekonomi lokal dan juga orientasi ekspor.
3.      Bagi   Pemkab Bantul  -  Pemprov Jogja  bisa  lebih mengetahui  permasalahan  riil  dan  urgensi  pengembangan manajemen industri kecil sehingga dalam penentuan  kebijaksanaan  bisa  lebih  memberikan  peluang bagi pengembangan industri kecil, terutama bagi peningkatan nilai kapasitas industri, basis penguatan ekonomi lokal dan juga orientasi ekspor.
4.      Bagi   investor  dan perbankan dapat  lebih  mudah melakukan  identifikasi  bagi  orientasi  bisnis  sehingga  bisa memberikan  kontribusi  ganda yaitu  tidak  saja  bagi  orientasi  pengembangan industri  kecil  di  sentra  industri emping  melinjo  di Kec.  Banguntapan,  Kab.  Bantul,  tetapi   juga  profitabilitas   bagi  pihak-pihak  yang  terkait  dengan kerjasamanya yaitu baik masyarakat sekitar atau masyarakat luas, termasuk pihak swasta - mitra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar