Review
PENGARUH
SOSIAL – EKONOMI DARI SENTRA INDUSTRI KECIL : KASUS DI KAB. BANTUL, JOGJAKARTA
Oleh
Fereshti
Nurdiana Dihan
Edy
Purwo Saputro
Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Solo
Abstract
An analysis of a small
industry is a wide variety and refers to developing and empowering; therefore,
in a long term, it can be autonomous in a strict competition. The study aims to
examine a small industry performance of chips in Banguntapan District, Bantul
Regency, Jogjakarta. The study is useful for describing the characteristics of industry
specifically. It was a qualitative approach with data gathering through
depth-interview with key person.The
findings of the
study indicate that
UKM (middle-small sized
industry) in a
variety of forms
has different characteristics.
However, there are a number of serious problems
for sustainability. Some
problems are a license, location and
capital since a majority of UKM is not bankable, a lack of human resources
including regeneration and succession for
sustainability, dualistic leadership
as owner as
well as manager, serious management
problem – incredible accounting,
pay standard, raw-material assurance, additional product,
marketing aspect and waste of production.
A further research
needs to design all problems referring to
the findings of the
UKM cases in industry center for chips.
Although the generalization of the findings is not broad, it shows a classical
problem of UKM to need analyzing more
intensively for answering the problem.
For a further research, thus, it is necessary to include all of
the parties to
find a solution
for the continuity
of UKM that
can positively contribute to
labor market recruitment and micro
and macro economy improvement.
However, the study is
limited to the case so
that the generalization can not
be reached. The conclusion, but, can concretely describe a variety of problems.
Keywords: UKM,
industral center, empowering
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pemberdayaan industri kecil
kini sangatlah penting dan
memerlukan landasan pijak yang
kokoh (Basri, 2003). Pemberdayaan industri kecil atau
populer dengan pemberdayaan ekonomi rakyat pada dasarnya merupakan manifestasi tuntutan pembangunan ekonomi (Dillon dan Hermanto, 1993). Industrialisasi bukan menciptakan konglomerasi yang menekan
industri kecil- industri rumah tangga, tidak pula
untuk menciptakan industri besar lewat
pemberian proteksi yang menekan usaha kecil (Ayyagari, 2003). Intinya
pemberdayaan ekonomi rakyat harus
terwujud dalam dua sisi, pertama:
perluasan basis ekonomi dalam proses produksi dan kedua: penegakan kedaulatan konsumen.
Orientasi keduanya akan mereduksi kemiskinan dan juga menekan jumlah
pengangguran (Gradstein, 2003).
Oleh karena itu, perlu ada kebijakan
mendukung sektor informal dan UKM secara sistematis dan berkelanjutan
(Prawirokusumo, 2003).
B. Perumusan
masalah
Keberagaman industri
kecil memberikan potensi
terhadap penyerapan tenaga
kerja dan perbaikan. Pendapatan masyarakat.
Industri kecil yang berbasis
sumber daya lokal saat ini makin
penting terutama dikaitkan komitmen
pemerintah menumbuhkembangkan
industri kreatif. Di
satu sisi, keberadaan industri kecil
terkendala beberapa faktor, meski di sisi lain kontribusinya juga cukup
besar. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini
yaitu:
bagaimana kontribusi keberadaan sentra industri emping melinjo di Kec.Banguntapan,
Kab. Bantul, terutama dikaitkan dengan aspek kuantitas dan aspek kualitas ditengah kondisi persaingan usaha yang kian
ketat dan iklim ekonomi yang kurang
kondusif di masa krisis?
C. Tinjauan pustaka
Dari refleksi pasca gempa Jogja, tidak bisa
dipungkiri keberadaan dan eksistensi dari ekonomi sektor riil yang berbasis kerakyatan
menjadi tulang punggung
atas kinerja perekonomian. Oleh karena itu, ada beberapa masalah pokok ekonomi yang harus
dipecahkan secara sistematik
terkait manajemen bencana
bagi percepatan pemulihan
sektor
riil, terutama yang berbasiskan ekonomi kerakyatan (Sugema, 2006).
Dari
kasus itu, tidak bisa
dipungkiri hampir semua usaha ekonomi sektor-sektor itu berbasis pada inisiatif rakyat (Ahmad, 2004). Mereka yang
menjadi simbol identitas kultur perniagaan
sektor riil kerakyatan, yang kemudian
menjadi motor penggerak kehidupan (Akatiga,1998 dan Aminudin, 2003). Secara ekonomi, beberapa peran riil mereka yaitu penyedia atas produk dengan harga
terjangkau, lapangan pekerjaan, dan kontributor signifikan bagi
pendapatan daerah (Astuti, 2006). Ini menjadi
sangat penting terutama dikaitkan realisasi otda yang pada intinya
sangat butuh kehandalan pelaku ekonomi lokal yang berbasis kerakyatan (Brahman,
1994).
UKM
dan sektor informal merupakan salah satu laju kekuatan pendorong terdepan dan
pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM dan sektor informal amat vital untuk
menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan.UKM dan sektor informal cukup
fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah
permintaan pasar. Mereka juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat
dibandingkan sektor usaha lainnya, dan mereka juga cukup terdiversifikasi dan memberi kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan (World Bank, 2005). Oleh karena
itu beralasan jika pemerintah
memacu penumbuhkembangan UKM terutama
berbasis sumber daya
lokal seiring dengan memacu eksistensi industri kreatif.
D. Tujuan
dan manfaat penelitian
Problematika
keberadaan UKM secara tidak langsung
memberikan gambaran tentang potensi untuk penentuan kebijakan terhadap UKM itu
sendiri. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh sosial – ekonomi dari keberadaan sentra industri emping melinjo di
Kec. Banguntapan, Kab. Bantul. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan gambaran spesifik tentang
karakteristik sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul,
sehingga diharapkan dapat
diformulasikan suatu strategi
pengembangan industri kecil
yang lebih berskala nasional yang secara konkret
bisa memacu perbaikan kinerja industri
kecil nasional pada umumnya dan industri kecil di Jogja pada khususnya.
2. Bagi industri kecil mengetahui berbagai
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kondisi fluktuasi ekonomi. sehingga
diharapkan bisa menentukan langkah strategis yang berdimensi makro, khususnya
bagi peningkatan kapasitas industri, basis penguatan ekonomi lokal dan juga
orientasi ekspor.
3. Bagi
Pemkab Bantul - Pemprov Jogja
bisa lebih mengetahui permasalahan
riil dan urgensi
pengembangan manajemen industri kecil sehingga dalam penentuan kebijaksanaan
bisa lebih memberikan
peluang bagi pengembangan industri kecil, terutama bagi peningkatan
nilai kapasitas industri, basis penguatan ekonomi lokal dan juga orientasi
ekspor.
4. Bagi
investor dan perbankan dapat lebih
mudah melakukan identifikasi bagi
orientasi bisnis sehingga
bisa memberikan kontribusi ganda yaitu
tidak saja bagi
orientasi pengembangan
industri kecil di
sentra industri emping melinjo
di Kec. Banguntapan, Kab.
Bantul, tetapi juga
profitabilitas bagi pihak-pihak
yang terkait dengan kerjasamanya yaitu baik masyarakat
sekitar atau masyarakat luas, termasuk pihak swasta - mitra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar